Senin, 23 Desember 2013
Browse »
home»
binatang
»
diperlakukan
»
filipina
»
menyatakan
»
mereka
»
pekerja
»
seperti
»
Pekerja Filipina Menyatakan Mereka Diperlakukan Seperti Binatang
Pekerja Filipina Menyatakan Mereka Diperlakukan Seperti Binatang
Manila, - Puluhan pekerja Filipina dideportasi dari Arab Saudi. Mereka mengaku telah diperlakukan sewenang-wenang "seperti binatang" oleh otoriti Saudi.
Seramai 30 pekerja Filipina tiba di Manila hari ini. Mereka menceritakan penderitaan mereka selama berada dalam penahanan otoriti Saudi.
"Mereka memperlakukan kami seperti binatang," cetus seorang pembantu rumah bernama Amor Roxas (46) seperti dilansir Press TV, Isnin (4/11/2013).
Dijelaskan Roxas, anggota polis Saudi menahan mereka di dalam sel yang penuh sesak selama empat hari, sebelum mereka dibolehkan pulang ke tanah air mereka. "Kaki-kaki kami dirantai," tutur pekerja lainnya, Yvonne Montefeo.
Menurut Migrante International, para imigran tersebut termasuk di antara sekitar 6,700 warga Filipina yang berada di Saudi tanpa memiliki dokumen-dokumen yang lengkap. Migrante International merupakan kelompok pendukung para pekerja Filipina di luar negeri.
Kelompok itu mengingatkan, warga Filipina yang tidak memiliki surat-surat identiti yang lengkap, terancam ditangkap dan ditahan otoriti Saudi.
Awal tahun ini, pemerintah Saudi melancarkan operasi sweeping para pekerja asing yang tinggal secara haram. Pemerintah Saudi menawarkan amnesti guna memungkinkan para pekerja melegalkan keberadaan mereka di negeri itu.
Ribuan warga asing ilegal, kebanyakan dari Asia, beramai-ramai meninggalkan Saudi sebelum masa amnesti berakhir. Jika tidak, mereka terancam akan dikenai denda atau bahkan dipenjara.
Seramai 30 pekerja Filipina tiba di Manila hari ini. Mereka menceritakan penderitaan mereka selama berada dalam penahanan otoriti Saudi.
"Mereka memperlakukan kami seperti binatang," cetus seorang pembantu rumah bernama Amor Roxas (46) seperti dilansir Press TV, Isnin (4/11/2013).
Dijelaskan Roxas, anggota polis Saudi menahan mereka di dalam sel yang penuh sesak selama empat hari, sebelum mereka dibolehkan pulang ke tanah air mereka. "Kaki-kaki kami dirantai," tutur pekerja lainnya, Yvonne Montefeo.
Menurut Migrante International, para imigran tersebut termasuk di antara sekitar 6,700 warga Filipina yang berada di Saudi tanpa memiliki dokumen-dokumen yang lengkap. Migrante International merupakan kelompok pendukung para pekerja Filipina di luar negeri.
Kelompok itu mengingatkan, warga Filipina yang tidak memiliki surat-surat identiti yang lengkap, terancam ditangkap dan ditahan otoriti Saudi.
Awal tahun ini, pemerintah Saudi melancarkan operasi sweeping para pekerja asing yang tinggal secara haram. Pemerintah Saudi menawarkan amnesti guna memungkinkan para pekerja melegalkan keberadaan mereka di negeri itu.
Ribuan warga asing ilegal, kebanyakan dari Asia, beramai-ramai meninggalkan Saudi sebelum masa amnesti berakhir. Jika tidak, mereka terancam akan dikenai denda atau bahkan dipenjara.
sumber:detikNews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar